Sejarah

Sejarah

IV.     Rumah Sakit Umum 'Aisyiyah Diponegoro (Tahun 2000 - 2002).

Pada tanggal 1 September 1998 dilantik dr Yudo Yuwono sebagai Direktur baru Rumah Sakit 'Aisyiyah Jl. Diponegoro No. 50 Ponorogo. Hal pertama yang dilakukan adalah memproses perubahan status dari Rumah Sakit 'Aisyiyah menjadi Rumah Sakit Umum 'Aisyiyah Diponegoro untuk menuju profesional.
Pembenahan software dan hardware dibidang organisasi, sistem kerja dan job discription, adanya protap tiap Kepala Seksi, jenjang struktural yang jelas sehingga meningkatkan etos kerja. Salah satu langkah kebijaksanaan yang beliau ambil adalah perekrutan tenaga paramedis, melengkapi peralatan medis dan non medis untuk jangka menengah dengan memfungsikan ruang perawatan bawah, perawatan atas, poliklinik, obgyn, kamar operasi.
4.1.    Pembentukan Pembinaan Kerohanian (Binroh)
Dalam rangka meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai media dakwah maka telah dibentuk Binroh yang bertugas membina kerohanian karyawan, pasien dan keluarga pasien. Dalam menunjang tugas-tugas tersebut, Binroh yang membawahi Ta’mir Musholla melengkapi kegiatannya dengan mendirikan perpustakaan, pengajian rutin setiap hari Jum’at bagi karyawan, PHBI, Halal bi-halal, dan penyembelihan hewan qurban.
Untuk lebih mengefektifkan pesan da’wah kepada pasien dan keluarganya, mulai bulan Januari 1999 telah dilakukan pemutaran lagu-lagu Qosidah, Tartil Al-Qur’an serta Dakwah Pengajian sebelum sholat Maghrib dan sesudah sholat Subuh yang disalurkan ke segenap penjuru Rumah sakit.
4.2.    Instalasi Farmasi.
Dalam rangka peningkatan fungsi Farmasi telah diangkat tenaga Apoteker, sehingga di instalasi farmasi terdapat 1(satu) Apoteker, 1(satu) Asisten Apoteker, dan 1(satu) tenaga Administrasi Apoteker. Instalasi Farmasi membuka pelayanan 16 (enam belas) jam, mulai pukul. 07.00 s/d 21.00 WIB, karena instalasi farmasi merupakan penyangga utama dalam pelaksanaan operasional Rumah Sakit. Namun demikian pelayanan instalasi farmasi tetap pada satu sentral.
4.3.     Kekaryawanan.
Sesuai dengan catatan bagian kepegawaian hingga akhir Maret 1999, maka dapat disampaikan bahwa jumlah karyawan yang bekerja di Rumah sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo sebanyak 52 (lima puluh dua) orang karyawan tetap, 11(sebelas) orang karyawan percobaan, 1(satu) orang karyawan honorer, Dokter jaga UGD 6 (enam) orang, Dokter tenaga konsultan 7 (tujuh) orang, konsultan gizi dan fisioterapi masing-masing 1(satu) orang.
4.4.     Instalasi Bedah Sentral dan Instalasi Radiologi.
Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro yang berada di pusat kota Ponorogo sejak didirikan pada tahun 1962 telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan tersebut dikarenakan semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dan pasien. Untuk menampung meningkatnya kebutuhan kualitas pelayanan kesehatan ditengah kota ini, maka Rumah Sakit 'Aisyiyah Dipenegoro telah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan medis, peralatan medis, dan fasilitas lainnya.
Awal Nopember tahun 1998 telah membangun wajah depan Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro yang semula pintu depan Rumah Sakit ada pagarnya dihilangkan. Halaman dirubah menjadi paving sehingga wajah depan menampakkan trend Rumah Sakit.
Untuk memenuhi tuntutan pelayanan di bidang kesehatan, awal Januari 1999 Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro membangun sebuah Instalasi Bedah Sentral. Alasan pembangunan tersebut selain untuk kelengkapan ijin penyelenggaraan Rumah Sakit adalah karena tuntutan zaman yang sudah mengarah pada keprofesionalan pelayanan di bidang medis.
Guna memenuhi kebutuhan standar air bersih di rumah sakit dibangun tandon air yang terletak di depan Rumah Sakit. Pembuatan tandon ini dibangun awal Januari 1999, salah satu alasan dibangunya tandon air ini karena adanya program jangka pendek Rumah Sakit untuk menyediakan air bersih yang sesuai dengan standar kualitas air bersih.
Untuk memenuhi tuntutan kualitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit, pada tahun 1999 dibangun Instalasi Radiologi, yang akan berguna sekali untuk mengefektifkan pelayanan kesehatan antara Instalasi Bedah Sentral dan Instalasi Radiologi.
Dalam rangka menunjang peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, Badan Penyelenggara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro menyetujui usulan permohonan Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro a.n dr Yudho Yuwono melanjutkan sekolah di Universitas Gajah Mada (UGM)  untuk menempuh S2 bidang Managemen Rumah Sakit.
Dari peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo yang dilaksanakan secara bertahap, diarahkan untuk melengkapi syarat-syarat permohonan ijin sementara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo. Alhamdulillah permohonan ijin sementara Rumah Sakit 'Aisyiyah yang diajukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota telah keluar sejak tanggal 7 Maret 2000 s/d 7 Maret 2002 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. YM.02.04.3.5.786 tanggal 7 Maret 2002 (Kep. Men.Kes. RI Dirjen Yanmed)
Perkembangan Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo secara umum telah dapat dilihat dengan bertambahnya sarana dan prasarana serta adanya adanya peningkatan dan pertambahan hasil usaha.
Dibalik keberhasilan tersebut terdapat suatu hal yang patut menjadi keprihatinan dalam perjalanan Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo. Keprihatinan tersebut terdengar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota yang pada akhirnya dikeluarkanlah Surat Keputusan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota No. 41/SK.PC/IA/1.b/2000 tanggal 14 September 2000 tentang penonaktifan Direktur dan Surat Keputusan No. 40/SK.PC/IA/1.b/2000 tanggal 14 September 2000 tentang penonaktifan Badan Penyelenggara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo.
Dengan adanya kekosongan jabatan Direktur dan Badan Penyelenggara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro, maka komando operasional sementara diserahkan/ ditugaskan kepada para dokter di Rumah Sakit, adapun kepengurusan di pegang langsung oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota.
Dari kejadian-kejadian tersebut di atas Pimpinan Cabang Muhamadiyah Ponorogo Kota mengadakan konsultasi ke Majelis Pembina Kesehatan (MPK) Jawa Timur yang sekaligus memohon tenaga Direktur untuk ditugaskan sebagai direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo. Hasil konsultasi tersebut telah diterbitkan Surat Keputusan No. IV.B/2.b/SPPWMMPK.0901/2000, tanggal 28 September 2000 tentang Pjs. Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo adalah dr. Solachudin Hasjim, atas permohonan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota No. 42/IV.B/4.b/2000.
Dr. Solachudin Hasjim selaku Pjs. Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo telah mampu mengadakan penataan-penataan, antara lain pembaruan struktur organisasi dan tata kerja Rumah Sakit. Namun pelaksanaan tugas Pjs. Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro dr. Solachudin Hasjim berjalan tidak lama, mengingat dr. Salachudin Hasjim masih akan melanjutkan sekolah.
Selanjutnya Pimpinan Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro dipegang oleh dr Rina Kurniawati berdasar Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Majelis Pembina Kesehatan Jawa Timur No. 05/SK.PW/IV.B/2.b/I/2001 tanggal 10 Januari 2001.
Sedangkan tugas kepengurusan sementara oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota berakhir dengan telah terbitnya Surat Keputusan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota No. 24/SK.PC/IA/1.b/2001, tanggal 01 Juli 2001 tentang penunjukan Badan Penyelenggara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo dengan susunan sebagai berikut:
Ketua    :     Imam Kurdi
Anggota        :     H. Slamet Subur
        :     H. Damanhuri
        :     Drs. Imam Bashori
        :    Ny. Hj. Damanhuri
        :     Ny. Hj. Iskak
    :    Ny. Nur Mansyur
    :     Ny. Hj.  Mubari
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota / Badan Penyelenggara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro memperhatikan hampir habisnya masa perijinan sementara Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo berupaya mengadakan permohonan ijin tetap Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo.
Berbagai persyaratan untuk melengkapi permohonan ijin tetap Rumah Sakit telah diupayakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota yang diantaranya telah keluar:
1.    Pemberian ijin Undang-undang gangguan (HO) dari Bupati Ponorogo No. 438 tahun 2001.
2.    Persetujuan Penggunaan Tanah untuk Peningkatan Pembangunan Rumah Sakit Umum 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo Dari Badan Pertanahan Nasional Ponorogo kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota No. 460.352.3-20 tanggal 24 Januari 2002.
3.    Pemberian Rekomendasi ijin tetap Rumah Sakit dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur No. 4421/0086/III.4/2001 tanggal 31 Desember 2001 kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota untuk menyelenggarakan Rumah Sakit 'Aisyiyah Diponegoro Ponorogo.
Dari usaha yang telah dilakukan oleh Pendiri/ Pemilik yang tidak kenal lelah dengan mencurahkan segala kemampuan baik moril maupun materiil, mulai dari Rumah Bersalin (1962) sampai menjadi Rumah Sakit (sekarang), pada akhirnya atas berkah dan rahmat Alloh SWT Pendiri/ Pemilik rumah sakit mendapatkan apa yang dicita-citakan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: YM.02.04.2.2.2052 tertanggal 23 Mei 2002, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota diberikan “IZIN TETAP” untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum dengan nama “RUMAH SAKIT 'AISYIYAH DIPONEGORO”.
1 2 3 4 5 6 7