Satu Lagi, RS Muhammadiyah Raih Sertifikat Paripurna KARS

Satu Lagi, RS Muhammadiyah Raih Sertifikat Paripurna KARS

PWMU.CO – Satu lagi, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang kesehatan sukses meraih predikat paripurna. Rumah Sakit Umum Muhammadiyah (RSUM) Ponorogo berhasil menerima sertifikat paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Senin (17/10).

”Keberhasilan tersebut membuktikan bahwa RSUM Ponorogo berkomitmen kuat terhadap peningkatan layanan bagi kesehatan umat. Itu untuk mewujudkan visi dan misi rumah sakit yang professional, bermutu, dan menjunjung tinggi keselamatan pasien,” tegas Direktur Utama (Dirut) RSUM Ponorogo dr Iwan Hartono MKes.

Iwan mengatakan, sesuai dengan Undang-undang No 44 tahun 2009  secara Nasional Rumah Sakit (RS) diwajibkan untuk mengikuti akreditasi dari KARS. Tidak terkecuali dengan RSUM Ponorogo. Lanjut Iwan, materi penilaian dalam akreditasi ini menyangkut dokumen pelaksanaan Rumah Sakit.

Di antaranya kebijakan, panduan dan pedoman tentang penyelenggaraan Rumah Sakit. Semua itu dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dijalankan di seluruh unit kerja rumah sakit dan didasarkan pada penilaian dengan mewawancarai para pasien. ”Dari hasil penilaian KARS, RSUM Ponorogo dinyatakan lulus 15 standar penilaian dengan nilai diatas 80,” terangnya.

Bisa dibilang persaingan memperoleh predikat paripurna itu sangat ketat dan berat. Namun, kata Iwan berkat kerja keras semua pihak dan sesuai dengan arahan pimpinan dan dukungan MPKU PCM Ponorogo, akhirnya RSUM Ponorogo lulus Paripurna. ”RSUM Ponorogo akan tetap menjaga layanan paripurnanya. Itu dalam rangka menjadikan RSUM Ponorogo sebagai media dakwah amar ma’ruf nahi munkar,” jelasnya.

Prestasi terbaru dari Ponorogo ini membuat jumlah RSM di Jatim yang mengantongi akreditasi A makin. Sebelum RSUM Ponorogo, setidaknya sudah ada 7 RSM/A lainnya yang telah lebih dulu lolos uji. Di antaranya adalah RSM Lamongan, RS Aisyiyah Ponorogo, RS Siti Kotidjah Sepanjang, Sidoarjo, RS Islam Aisyiyah Madiun, RS Aisyiyah Bojonegoro, serta RSI Malang. Yang paling fenomenal tentu saja adalah RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri, yang harus di-back up penuh oleh Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim karena dinamika di lapangan yang lumayan melelahkan. (rsd/aan)