28-04-2018 | Dibaca : 2440 pembaca

KETUA MPR RI HADIRI PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GEDUNG LAYANAN TERPADU KH. AHMAD DAHLAN RSUMP

KETUA MPR RI HADIRI PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GEDUNG LAYANAN TERPADU KH. AHMAD DAHLAN RSUMP

Ketua MPR RI Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung 5 Lantai

RSU Muhammadiyah Ponorogo

 

Ponorogo (24/4) – RSU Muhammadiyah Ponorogo berkomitmen kuat dalam mewujudkan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan penyelenggaraan acara bertemakan “Peletakan Batu Pertama Gedung Pelayanan Terpadu KH. Ahmad Dahlan dan Tausyiah Kebangsaan” yang diadakan pada hari Selasa, 24 April 2018, pukul 13.00 WIB di Halaman parkir RSUM Ponorogo.

Acara ini begitu istimewa karena peletakan batu dan tausiyah kebangsaan ini dihadiri dan diisi oleh Ketua MPR RI, Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE, MM. Pembangunan gedung pelayanan terpadu KH. Ahmad Dahlan rencananya berkapasitas 186 TT. Gedung 5 lantai ini nantinya akan diperuntukkan rawat inap, rawat jalan, diagnostic terpadu (Laboratorium, Farmasi, Radiologi dg alat CT Scan), fisioterapi terpadu dan layanan Hemodialisa dengan fasilitas lift untuk mobilitas para pasien dan pengunjung. Sementara perancangan desain dan konstruksi RS ini dilakukan oleh PT. Feroz Archadia. Peletakan batu pertama ini menandakan dimulainya pembangunan tahap pertama di lahan seluas 6.150 m2 yang dijadwalkan selesai pada pertengahan April 2019.

Dalam sambutannya dan sesi wawancara, Direktur RSUMP, dr. Iwan Hartono, M.Kes menjelaskan bahwa pembangunan gedung 5 lantai ini adalah upaya dan keinginan RS untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat secara komprehensif, dengan performa layanan yang lebih baik dan sebagai perluasan fasilitas yang semakin hari membutuhkan sarana-prasarana medis dan perkantoran. “Mohon kepada Ketua MPR RI bisa melakukan acara peletakannya. Ini untuk momentum membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang berkemajuan,” harap dr. Iwan kepada Zulkifli Hasan yang hadir pada saat itu.

Kemudian, dr. Iwan juga mengingatkan akan betapa pentingnya melihat kembali sejarah berdirinya RSU Muhammadiyah Ponorogo. Dia bermimipi kedepan akan lebih bermakna lebih luas. “Kami sadar dulunya rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1962, merupakan jasa para pendiri untuk menyumbangkan sesuatu. Terbentuklah rumah bersalin. Kami yang muda, hanya mampu berusaha bahwa harus lebih baik. Dan hari ini kita membangun lantai lima seluas 6.150 meter persegi dalam satu tahun anggaran pembangunan,” jelas dr. Iwan.

Masih menurut beliau, Pihak RSU Muhammadiyah juga akan mengembangkan ikon yang selama ini digeluti. Pihaknya akan terus berupaya agar rumah sakit non profit tidak mengurangi semangat dan etos kerja. Managemen akan terus berbenah.  “Kami sadar, perumah-sakitan penuh dinamika. Betapa susahnya kami di daerah yang non profit. Kami RS non profit dengan background keagamaan sehingga diperlukan ketelitian dan kepandaian untuk berkompetesi di era saat ini. Insya Allah kami mengaca kepada pendahulu dalam melayani, pasien kami anggap seperti keluarga sendiri,” tandas Iwan Hartono.

Pada akhir penjelasannya, dr. Iwan juga memaparkan bahwa sumber pendanaan pembangunan gedung ini adalah berasal dari dana pengembangan pelayanan RS dan pihak ketiga (perbankan) serta mengajak dan menghimbau pada segenap elemen masyarakat dan umat untuk berpartisipasi dalam bentuk infak/ wakaf/ donasi untuk pembangunan RS ini. Harapan beliau dana tersebut bisa diserap maksimal agar segera rampung dan dapat dioperasionalkan untuk kebutuhan umat. “Karena diantara pintu-pintu menuju surga adalah dengan memberikan harta terbaik yang telah diberikan Allah pada kita, untuk itu kami mengetuk hati bpk ibu donatur untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini.” Harap Iwan.

Dipenghujungnya beliau mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat selama ini pada RSUMP dan sekaligus meminta dukungan dan do’a restu dari hadirin serta masyarakat untuk kelancaran pembangunan kedepan.

Sambutan direktur diikuti kemudian oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo, Drs. H. Maftuh Bahrul Ilmi, MH. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo tersebut juga merasa bangga akan dinamika RSU Muhammadiyah Ponorogo. “Kami berharap dan berdoa, semoga peletakan batu pertama pembangunan gedung oleh Ketua MPR RI ini berlangsung sukses.” Tutur Maftuh.

Sebagai acara inti, dalam sesi tausiyah kebangsaannya, Bang Zulhas (Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE, MM biasa dipanggil) mengajak kepada warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat Jawa Timur untuk bersinergi membangun Jawa Timur. Perbedaan warna kulit, golongan dan identitas, hendaknya dijadikan modal ber-Bhineka Tunggal Ika.

Masih kata Zulkifli, warga Muhammadiyah, selain berkhidmah dan berkiprah di amal usaha Muhammadiyah yang sudah ada, harus ada yang berani tampil di kancah politik. Dia meminta ada kader-kader Muhammadiyah yang dengan tulus ikhlas harus berkompetisi di ranah konstitusi. Dia khawatir, ummat Islam akan menjadi penonton dan menyesal jika dakwahnya tidak terkawal secara maksimal.

Hadir dalam acara ini ± 500 undangan terdiri dari Majelis MPKU Wilayah Jawa Timur, Ketua PDM Ponorogo, Ketua PDA, Majelis dan Ortom se Ponorogo, serta ketua PCM Kota, ketua PCA Kota, beserta majelis MPKU PCM Kota. Begitu juga Direktur Rumah Sakit Islam Madiun, Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo, rekanan RSU Muhammadiyah Ponorogo. Para dokter, staf medis RSU Muhammadiyah Ponorogo, PCM dan Ranting se-kecamatan Kota.(*)